BE PROMOTED HERE
ads_box ads_box ads_box ads_box Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket
OBJEK WISATA KARAWANG

SEMUA WANITA ITU CANTIK




Apakah Anda merasa sulit untuk mendapatkan kasih sayang dari manusia yang selalu Anda inginkan? Pelajari seni tarik dan menemukan cara untuk menarik pria ideal Anda.
Kebanyakan perempuan percaya bahwa mereka harus menunggu Pangeran Charming untuk mencari dan meminta mereka. Mereka juga percaya bahwa mereka harus memiliki wajah cantik dan tubuh seksi bagi laki-laki jatuh bagi mereka. Tapi pertanyaannya adalah-Apa itu cantik? Apa itu seksi? Seperti bunyi pepatah "kecantikan ada di mata para pelihat" dan Anda bisa menjadi cantik dan seksi dengan cara Anda sendiri untuk menarik pria ideal Anda.


Wanita cantik alami, Anda hanya perlu tahu bagaimana memunculkan keindahan dalam diri Anda dan mempelajari teknik-teknik yang tepat untuk pria pesona dan menarik pria ideal Anda. Dalam adegan berkencan dengan hari ini, laki-laki dan perempuan lebih langsung dan terbuka dengan apa yang mereka inginkan. Hal-hal telah berubah dan jika Anda tetap melakukan apa yang Anda percaya, Anda akan tertinggal dan kehilangan kesempatan untuk bertemu dan menarik pria impian Anda.

Menarik laki-laki adalah sebuah seni yang Anda harus mempelajari dan menggunakan untuk keuntungan Anda. Berikut adalah beberapa tips untuk menarik pria ideal Anda.

Anda aset Tahu dan memperbaikinya. Jangan tinggal dalam hal-hal yang tidak Anda miliki. Tidak menerima Anda yang sebenarnya dan berpura-pura menjadi seseorang yang Anda tidak hanya untuk kesan seseorang adalah gilirannya besar off untuk laki-laki. Temukan aset Anda, mungkin Anda punya mata yang indah, kaki panjang dan ramping sempurna, rasa humor, dll Cari aset Anda, bekerja pada dan menggunakan aset tersebut untuk membawa keindahan nyata di dalam kamu untuk menarik pria ideal Anda. Anda tidak perlu menjadi kesepian dan sedih karena Anda gemuk dengan bintik-bintik. Anda harus bekerja pada aset Anda terbaik, meningkatkan hal yang dapat meningkatkan dan menerima Anda yang sebenarnya. Jadilah nyaman dengan diri sendiri dan biarkan dia tahu bahwa Anda unik dengan kepribadian menarik dan Anda berada di jalan yang benar untuk menarik pria ideal Anda.

Ketahui dimana menemukan lelaki ideal Anda. Tentu saja Anda harus tahu di mana untuk mencari Anda Mr Right untuk menarik pria ideal Anda. Apakah manusia ideal Anda seperti olahraga? Cinta komputer? Suka melakukan kegiatan amal? Keluar dan bergabung dengan hal-hal yang suka melakukan. Tapi tentu saja Anda harus mengenal diri sendiri dan Anda setidaknya memiliki minat pada hal-hal karena jika Anda tidak, itu akan keluar dan Anda akan muncul pura-pura dan berusaha keras.

Tahu bagaimana menggoda cerdas. Saya katakan cerdas karena untuk menarik pria ideal Anda, Anda tidak perlu menggoda sembarangan untuk menunjukkan kepadanya bagaimana Anda keinginan dia karena itu akan menakut-nakuti kebanyakan pria atau dia akan menganggap Anda sebagai Playgirl lain yang ingin bermain dengan dia. Ada cara untuk menggoda laki-laki bahwa mereka akan mulai melihat Anda sebagai gadis dengan substansi dan gadis mereka ingin bertemu.

Apakah Anda ingin belajar seni menggoda dan menggiurkan bagi laki-laki? Pelajari untuk menarik orang mengunjungi ideal Anda Cara Jadi Irresistible Untuk Pria .

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang cinta dan kencan mengunjungi Semua Tentang Hubungan .

Gerry Restrivera menulis artikel informatif tentang berbagai subjek termasuk Cara Menarik Anda Manusia Ideal.

Read More......

SEMUA WANITA ITU CANTIK

Apakah Anda merasa sulit untuk mendapatkan kasih sayang dari manusia yang selalu Anda inginkan? Pelajari seni tarik dan menemukan cara untuk menarik pria ideal Anda.
Kebanyakan perempuan percaya bahwa mereka harus menunggu Pangeran Charming untuk mencari dan meminta mereka. Mereka juga percaya bahwa mereka harus memiliki wajah cantik dan tubuh seksi bagi laki-laki jatuh bagi mereka. Tapi pertanyaannya adalah-Apa itu cantik? Apa itu seksi? Seperti bunyi pepatah "kecantikan ada di mata para pelihat" dan Anda bisa menjadi cantik dan seksi dengan cara Anda sendiri untuk menarik pria ideal Anda.

Wanita cantik alami, Anda hanya perlu tahu bagaimana memunculkan keindahan dalam diri Anda dan mempelajari teknik-teknik yang tepat untuk pria pesona dan menarik pria ideal Anda. Dalam adegan berkencan dengan hari ini, laki-laki dan perempuan lebih langsung dan terbuka dengan apa yang mereka inginkan. Hal-hal telah berubah dan jika Anda tetap melakukan apa yang Anda percaya, Anda akan tertinggal dan kehilangan kesempatan untuk bertemu dan menarik pria impian Anda.

Menarik laki-laki adalah sebuah seni yang Anda harus mempelajari dan menggunakan untuk keuntungan Anda. Berikut adalah beberapa tips untuk menarik pria ideal Anda.

Anda aset Tahu dan memperbaikinya. Jangan tinggal dalam hal-hal yang tidak Anda miliki. Tidak menerima Anda yang sebenarnya dan berpura-pura menjadi seseorang yang Anda tidak hanya untuk kesan seseorang adalah gilirannya besar off untuk laki-laki. Temukan aset Anda, mungkin Anda punya mata yang indah, kaki panjang dan ramping sempurna, rasa humor, dll Cari aset Anda, bekerja pada dan menggunakan aset tersebut untuk membawa keindahan nyata di dalam kamu untuk menarik pria ideal Anda. Anda tidak perlu menjadi kesepian dan sedih karena Anda gemuk dengan bintik-bintik. Anda harus bekerja pada aset Anda terbaik, meningkatkan hal yang dapat meningkatkan dan menerima Anda yang sebenarnya. Jadilah nyaman dengan diri sendiri dan biarkan dia tahu bahwa Anda unik dengan kepribadian menarik dan Anda berada di jalan yang benar untuk menarik pria ideal Anda.

Ketahui dimana menemukan lelaki ideal Anda. Tentu saja Anda harus tahu di mana untuk mencari Anda Mr Right untuk menarik pria ideal Anda. Apakah manusia ideal Anda seperti olahraga? Cinta komputer? Suka melakukan kegiatan amal? Keluar dan bergabung dengan hal-hal yang suka melakukan. Tapi tentu saja Anda harus mengenal diri sendiri dan Anda setidaknya memiliki minat pada hal-hal karena jika Anda tidak, itu akan keluar dan Anda akan muncul pura-pura dan berusaha keras.

Tahu bagaimana menggoda cerdas. Saya katakan cerdas karena untuk menarik pria ideal Anda, Anda tidak perlu menggoda sembarangan untuk menunjukkan kepadanya bagaimana Anda keinginan dia karena itu akan menakut-nakuti kebanyakan pria atau dia akan menganggap Anda sebagai Playgirl lain yang ingin bermain dengan dia. Ada cara untuk menggoda laki-laki bahwa mereka akan mulai melihat Anda sebagai gadis dengan substansi dan gadis mereka ingin bertemu.

Apakah Anda ingin belajar seni menggoda dan menggiurkan bagi laki-laki? Pelajari untuk menarik orang mengunjungi ideal Anda Cara Jadi Irresistible Untuk Pria .

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang cinta dan kencan mengunjungi Semua Tentang Hubungan .

Gerry Restrivera menulis artikel informatif tentang berbagai subjek termasuk Cara Menarik Anda Manusia Ideal.

Read More......

SEJARAH SINGKAT KARAWANG #1

Sekitar Abad XV Masehi, Agama Islam masuk ke Karawang yang dibawa oleh ulama besar Syeikh Hasanudin bin Yusup Idofi dari Champa yang terkenal dengan sebutan Syeikh Quro. Pada masa itu daerah Karawang sebagian besar masih merupakan hutan belantara dan berawa-rawa.
Keberadaan daerah Karawang yang telah dikenal sejak Kerajaan Pajajaran yang berpusat di Daerah Bogor, karena Karawang pada masa itu merupakan jalur lalu lintas yang sangat penting untuk menghubungkan Kerajaan Pakuan Pajajaran dengan Galuh Pakuan yang berpusat di Daerah Ciamis.
Luas Wilayah Kabupaten Karawang pada saat itu, tidak sama dengan luas Wilayah Kabupaten Karawang pada masa sekarang. Pada waktu itu luas Wilayah Kabupaten Karawang meliputi Bekasi, Purwakarta, Subang dan Karawang sendiri .

Setelah Kerajaan PaJajaran runtuh
pada tahun 1579 Masehi, pada tahun 1580 Masehi berdiri Kerajaan Sumedanglarang sebagai penerus Kerajaan Pajajaran dengan Rajanya Prabu Geusan Ulun. Kerajaan Islam Sumedanglarang, pusat pemerintahannya di Dayeuhluhur dengan membawahi Sumedang, Galuh, Limbangan,Sukakerta dan Karawang.
PhotobucketPada tahun 1608 Prabu Geusan Ulun wafat dan digantikan oleh putranya Ranggagempol Kusumahdinata. Pada masa itu di Jawa Tengah telah berdiri Kerajaan Mataram dengan Rajanya Sultan Agung (1613 - 1645). Salah satu cita-cita Sultan Agung pada masa pemerintahannya adalah dapat menguasai Pulau Jawa dan mengusir Kompeni (Belanda) dari Batavia.
Ranggagempol Kusumahdinata sebagai Raja Sumendanglarang masih mempunyai hubungan keluarga dengan Sultan Agung dan mengakui kekuasaan Mataram. Maka pada Tahun 1620, Ranggagempol Kusumahdinata menghadap ke Mataram dan menyerahkan kerajaan Sumedanglarang di bawah naungan Kerajaan Mataram.
Ranggagempol Kusumahdinata oleh Sultan Agung diangkat menjadi Bupati (Wadana) untuk tanah Sunda dengan batas-batas wilayah disebelah Timur Kali Cipamali, disebelah Barat Kali Cisadane, disebelah Utara Laut Jawa, dan disebelah Selatan Laut Kidul.

Pada Tahun 1624 Ranggagempol Kusumahdinata wafat, dan sebagai penggantinya Sultan Agung mengangkat Ranggagede, Putra Prabu Geusan Ulun.

Ranggagempol II, putra Ranggagempol Kusumahdinata yang semestinya menerima tahta kerajaan, merasa disisihkan dan sakit hati. Kemudian beliau berangkat ke Banten untuk meminta bantuan Sultan Banten agar dapat menaklukkan Kerajaan Sumedanglarang dengan imbalan apabila berhasil, maka seluruh wilayah kekuasaan Sumedanglarang akan diserahkan kepada Banten.
Sejak itu banyak tentara Banten yang dikirim ke Karawang terutama di sepanjang Sungai Citarum, di bawah Pimpinan Sultan Banten bukan saja untuk memenuhi permintaan Ranggagempol II, Tetapi merupakan awal usaha Banten untuk menguasai Karawang sebagai persiapan merebut kembali pelabuhan Banten yang telah dikuasai oleh Kompeni (Belanda), yaitu pelabuhan Sunda Kelapa.
Masuknya tentara Banten ke Karawang beritanya telah sampai ke Mataram. Pada Tahun 1624, Sultan Agung mengutus Surengrono (Aria Wirasaba) dari Mojo Agung, Jawa Timur untuk berangkat ke Karawang dengan membawa 1000 Prajurit dengan keluarganya, dari Mataram melalui Banyumas dengan tujuan untuk membebaskan Karawang dari pengaruh Banten, mempersiapkan logistik dengan membangun gudang-gudang beras dan meneliti rute penyerangan Mataram ke Batavia.
Langkah awal yang dilakukan Aria Surengrono adalah dengan mendirikan 3 (tiga) Desa yaitu Waringinpitu (Telukjambe), Desa Parakansapi (di Kecamatan Pangkalan yang sekarang telah terendam Waduk Jatiluhur) dan Desa Adiarsa (Sekarang ternlasuk di Kecamatan Karawang Barat), dengan pusat kekuatan di ditempatkan di Desa Waringinpitu.
Karena jauh dan sulitnya hubungan antara Karawang dengan Mataram, Aria Wirasaba belum sempat melaporkan tugas yang sedang dilaksanakan kepada Sultan Agung. Keadaan ini menjadikan Sultan Agung mempunyai angqapan bahwa tuqas yang diberikan kepada Aria Wirasaba gagal dilaksanakan.
Demi menjaga keselamatan Wilayah Kerajaan Mataram sebelah barat, pada tahun 1628 dan 1629, bala tentara Kerajaan Mataram diperintahkan Sultan Agung untuk melakukan penyerangan terhadap VOC (Belanda) di Batavia. Namun serangan ini gagal disebabkan keadaan medan yang sangat berat. Sultan Agung kemudian menetapkan Daerah Karawang sebagai pusat logistik yang harus mempunyai pemerintahan sendiri dan langsung berada dibawah pengawasan Mataram serta harus dipimpin oleh seorang pemimpin yang cakap dan ahli perang sehingga mampu menggerakkan masyarakat untuk membangun pesawahan guna mendukung pengadaan logistik dalam rencana penyerangan kembali terhadap VOC (belanda) di Batavia.
Pada tahun 1632, Sultan Agung mengutus kembali Wiraperbangsa Sari Galuh dengan membawa 1.000 prajurit dengan keluarganya menuju Karawang. Tujuan pasukan yang dipimpin oleh Wiraperbangsa adalah membebaskan Karawang dari pengaruh Banten, mempersiapkan logistik sebagai bahan persiapan melakukan penyerangan terhadap VOC (Belanda) di Batavia, sebagaimana halnya tugas yang diberikan kepada Aria Wirasaba yang dianggap gagal.
Tugas yang diberikan kepada Wiraperbangsa dapat dilaksanakan dengan baik dan hasilnya langsung dilaporkan kepada Sultan Agung. Atas keberhasilannya Wiraperbangsa oleh Sultan Agung dianugrahi jabatan Wedana (Setingkat Bupati) di Karawang dan diberi gelar Adipati Kertabumi III serta diberi hadiah sebilah keris yang bernama "Karosinjang".
Setelah penganugrahan gelar tersebut yang dilakukan di Mataram, Wiraperbangsa bermaksud akan segera kembali ke Karawang, namun sebelumnya beliau singgah dahulu ke Galuh untuk menjenguk keluarganya.Atas takdir IIlahi Beliau kemudian wafat saat berada di Galuh.
Setelah Wiraperbangsa Wafat, Jabatan Bupati di Karawang dilanjutkan oleh putranya yang bernama Raden Singaperbangsa dengan gelar Adipati Kertabumi IV yang memerintah pada tahun 1633-1677.
PhotobucketPada abad XVII kerajaan terbesar di Pulau Jawa adalah Mataram, dengan raja yang terkenal yaitu Sultan Agung Hanyokrokusumo. la tidak menginginkan wilayah Nusantara diduduki atau dijajah oleh bangsa lain dan ingin mempersatukan Nusantara.
Dalam upaya mengusir VOC yang telah menanamkan kekuasaan di Batavia, Sultan Agung mempersiapkan diri dengan terlebih dahulu menguasai daerah Karawang, untuk dijadikan sebagai basis atau pangkal perjuangan dalam menyerang VOC.
Ranggagede diperintahnya untuk mempersiapkan bala tentara/prajurit dan logistik dengan membuka lahan-Iahan pertanian, yang kemudian berkembang menjadi lumbung padi.
Tanggal 14 September 1633 Masehi, bertepatan dengan tanggal 10 Maulud 1043 Hijriah, Sultan Agung melantik Singaperbangsa sebagai Bupati Karawang yang pertama, sehingga secara tradisi setiap tanggal 10 Maulud diperingati sebagai Hari Jadi Kabupaten Karawang.
Berawal dari sejarah tersebut dan perjuangan persiapan proklamasi kemerdekaan RI, Karawang lebih dikenal dengan julukan sebagai kota pangkal perjuangan dan daerah lumbung padi Jawa Barat.
Foto-foto Kabupaten Karawang Klik atau Download di sini ;


Artikel - artikel terkait tentang sejarah Karawang :

* Sejarah Karawang Yang Tercantum Di Musium Indonesia
* Sejarah Karawang



Read More......

MAKAM SYECH QURO


Di Desa Pulokelapa Makam Penyebar Agama Islam pertama di Kabupaten Karawang yaitu Syech Quro, Nama aslinya ialah Syech Hasanuddin yang berasal dari Gujarat, nama Syech Quro adalah gelar yang diberikan Masyarakat karena beliau adalah Ulama yang Arif Bijaksana dan sangat Hafidz Al Qur'an.

Setiap Malam Sabtu banyak Masyarakat ber Tawasul dan Wirid di Makam ini, memanfaatkan Do'a kepada Allah SWT untuk mohon ampunan dan keselamatan serta mengenang Jasa Beliau sebagai Penyebar Agama Islam di Karawang. Lokasi Makam Syech Quro terletak di Desa Pulokelapa Kecamatan Lemahabang 28 km dari Ibu Kota Kabupaten Karawang.

Read More......

Alamat kantor instansi - instansi di Kabupaten Karawang

Kantor Bupati :
Jl. A. Yani No. 1 Karawang

Gedung DRPD Karawang :
Jl. A. Yani No. 1 Karawang

Sekretariat Daerah :
Jl. A. Yani No. 1 Karawang

Sekretariat DPRD :
Jl. Suprapto No. 1 Karawang

Dinas Bina Marga dan Pengairan :
Jl. Kertabumi No. 31 Karawang

Dinas Cipta Karya :
Jl. Dewi Sartika No. 1 Karawang

Dinas Kesehatan :
Jl. Parahiyangan No. 39 Karawang

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga :
Jl. Surotokunto No. 31 Karawang

Dinas Kebudayaan & Pariwisata :
Jl. Husni Hamid No. 3 Karawang

Dinas Perhubungan, Kominfo :
Jl. Ir. H. Juanda No. 20 Cikampek

Dinas Perikanan, Kelautan & Peternakan :
Jl. Ir. Suratin No. 1 Karawang

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi :
Jl. A. Yani No. 30 Karawang

Dinas Pertanian dan Kehutanan :
Komplek Perkantoran Tanjungpura

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi :
Jl. Surotokunto Km. 6 Karawang

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil :
Jl. Surotokunto Km. 7 Karawang

Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah :
Jl. Husni Hamid No. 28 Karawang

Dinas Sosial :
Jl. Husni Hamid No. 4 Karawang

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah :
Jl. A. Yani No. 1 Karawang

Inspektorat :
Jl. Alun-alun Selatan No. 1 Karawang

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah :
Jl. A. Yani No. 1 Karawang

Badan Kepegawaian Daerah :
Jl. A. Yani No. 1 Karawang

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa :
Jl. Surotokunto No. 74 Karawang

Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan :
Jl. Ceremai No. 1 Karang Indah Karawang

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup :
Komplek Perkantoran Tanjungpura

Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat :
Jl. A. Yani Karawang

Kantor Arisp dan Dokumentasi :
Komplek Perkantoran Tanjungpura

Kantor Perpustakaan Daerah :
Jl. A. Yani No. 10 Karawang

Kantor Pendidikan dan Pelatihan :
Jl. Ceremai No. 5 Karang Indah Karawang

Satuan Polisi Pamong Praja :
Jl. A. Yani No. 70 Karawang

Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan :
Komplek Perkantoran Tanjungpura

KORPRI :
Jl. Husni Hamid No. 22 Karawang

RSUD Karawang :
Jl. Raya Galuh Mas Karawang

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah :
Komplek Perkantoran Tanjungpura

Dewan Pendidikan :
Jl. Husni Hamid No. 28 Karawang

Polres Karawang :
Jl. Surotokunto No.110 Klari Karawang

KONI Karawang :
Areal Stadion Singaperbangsa, Jl. Ahmad Yani Karawang

Read More......

SITUS CANDI BLANDONGAN


Situs Candi Blandongan adalah Candi dengan struktur pasangan batu bata, pada Candi ini juga ditemukan lantai Cor Beton menurut analisa adalah campuran batu koral, kapur kulit kerang dan pasir atras, Candi ini berukuran 24,6 m x 24,6 m dengan ketinggian 4,9 m dari permukaan sawah, di Candi ini juga ditemukan meterai - materai dalam keadaan utuh sebanyak 10 buah dan sejumlah pecahan.
Hasil Analisa Coedes Meterai - materai termasuk Typologi 1 yang berkembang pada masa Dvaravati, adegan menceritakan Keajaiban Srasvati dari naskah Diyavadana dari aliran Sarvasteveda, Aliran dari Threvada.
Dari hasil perbandingan dengan Materai - materai yang ada di Asia Tenggara, ternyata Materai - materai yang ditemukan di Candi Blandongan ada persamaan dengan materai - materai Kha Ok Dalu Phattalung di Thailand Selatan, Periode Dvaravati Abad ke 6-7 Masehi. Tahun 2001 ditemukan kerang bersama Fragmen Perunggu, hasil Analisa Carbon Datting yaitu Abad ke 2-4 Masehi, dan pada hasil Analisa batu bata Abad ke 7-10 Masehi, pada sisi lain menunjukan Abad ke 12 Masehi, jadi Candi Blandongan digunakan dari abad ke 2-12 Masehi, pada Candi Blandongan inilah membuktikan bahwa Bangsa Indonesia sudah mengenal Teknik Pembuatan Gerabah, Beton Cor sampai ke Hubungan Luar Negeri dari Abad ke 2-12 Masehi. Lokasi Situs Candi Blandongan terletak di Desa Segaran, Kecamatan Batujaya 45 km dari Ibu Kota, Kabupaten Karawang.

Sumber : PEMKAB KARAWANG

Artikel terkait Candi Blandongan :


Read More......

SITUS CANDI JIWA


Situs Candi Jiwa adalah salah satu dari 17 situs di Areal Situs Batujaya. Disebut juga situs Segaran I, atau oleh masyarakat setempat disebut HUNYUR (UNUR) Jiwa. Situs candi ini berukuran 19 x 19 meter dengan ketinggian 4,7 m dari permukaan sawah. Pada bagian atas terdapat bata susun melingkar yang berbentuk seperti bunga padma dan diperkirakan itu adalah stupa.

Situs candi jiwa terbuat dari bata merah. Berdasarkan hasil carbon dating menunjukkan bahwa pada satu sisi menunjukkan abad ke IV dan pada sisi lain menunjukkan abad ke VII masehi. Yang apabila di telusuri berdasarkan historis sejarah kerajaan maka bertepatan pada masa kejayaan kerajaan Tarumanegara.

Di candi ini, pada saat sekarang ini beberapa kali dilaksanakan peringatan Tri Suci Waisak tahu  saka, dengan peziarah yang berdatangan dari luar Kabupaten Karawang seperti dari Jakarta, Banten, Lampung dan kota - kota lainnya.

Lokasi : Desa Segaran Kecamatan Batujaya
Jarak : 45 km dari pusat kota.
Sumber : PEMKAB KARAWANG

Artikel - artikel lain tentang Situs Candi Jiwa Batujaya :
- Situs Candi Jiwa Batujaya « Pernak Pernik
- Percandian Batujaya - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
- CANDI JIWA DIPERKIRAKAN LEBIH TUA DARI BOROBUDUR
- Situs Batujaya - Candi di Karawang
- WISATA: Melancong ke Situs Candi Batujaya
- Old Nabble - Spiritual Indonesia - CANDI JIWA
Situs Candi Jiwa Batujaya « Pernak Pernik | Situs Candi Jiwa ...





Read More......

KOLEKSI FHOTO BENDUNGAN WALAHAR (PARISDO)

Bendungan Walahar menyimpan berjuta keindahan dan eksotisme, berikut adalah koleksi fhoto yang dihimpun dari berbagai sumber, termasuk koleksi pribadi. Selamat menikmati

Read More......

BENDUNGAN WALAHAR (PARISDO)


Bendungan Parisdo atau Walahar sesuai dengan nama desa bendungan ini berada, adalah bendungan yang dibuat oleh kolonial Belanda pada masa penjajahan dulu tahun pasti peresmian Bendungan tersebut adalah pada tahun 1925.

Adapun Belanda membangun bendungan Walahar tersebut adalah tujuannya untuk mengatur pengairan sawah - sawah yang ada di sekitar. Sudah pasti dapat kita baca apa maksudnya dong ...??? pastinya dia akan memproduksi padi/beras secara besar - besaran dengan tenaga kerja yang gratis ...tis ..... tis .... Yah tentunya dalam pelaksanaannya pengolahan sawah otomatis Belanda akan memanfaatkan tenaga pribumi orang Karawang. Hafal dong teori RODI nya Belanda. Semua rakyat Indonesia tak hanya sumber daya alamnya saja yang diperas tak bersisa, bahkan sampai tenga dan darahnya bahkan nyawanya pun turut di rampas. HMMMMMMH menulis postingan ini jadi agak sedikit sensi nih, anyway itulah masa lalu

Upz jadi nyasar nih, kembali lagi ke Walahar .... sobat Karawang ..... Pembangunan Bendungan walahar juga tujuannya yaitu untuk menahan banjir di wilayah utara kabupaten Karawang dan tak hanya untuk mengairi persawahan di sekitar Karawang saja, namun juga untuk mengairi persawahan di wilayah Subang juga. Bingung kan .... ??? entahlah,, tapi begitulah yang tertulis dalam sejarah yang di launching oleh PEMDA Karawang. 

85 tahun telah berlalu, Kini Bendungan Walahar masih berdiri dengan kokoh, walau belum mengalami perbaikan dan rehabilitasi yang berarti. Memang kalau diperhatikan, Bendungan Wlahar masih amat tangguh dan jagoan dalam menahan laju air kiriman dari Waduk Jati Luhur. Perbaikan hanya sebatas pengecatan saja. Bendungan ini bahkan sempat dikabarkan jebol oleh media - media luar Karawang yang mendapat berita baru dari katanya,, pada kenyataannya hanya pintu nomor 1 saja yang sedikit terdorong air, namun tidak begitu berpengaruh, dan kini telah diperbaiki dengan tempo yang tidak lama.
Suasana di sekitar Bendungan Walahar akan terasa sejuk dan damai, betapa tidak di sana terdapat beberapa pohon yang konon umurnya lebih tua dari Bendungan Walahar itu sendiri, dengan pohon yang menjulang dan dihiasi daun yang sangat lebat sehingga mampu menaungi dan meneduhkan serta menyegarkan alam sekitar Bendungan Walahar.  Hempasan air yang meluncur terjun dari bendungan, angin yang bertiup sepoi - sepoi, dan suasana yang tenang cukup membuat suasana sekitar Bendungan Walahar terasa damai dan tenang. Maka Tak heran jika tempat ini sangat cocok untuk dijadikan tempat beristirahat sekedar melepaskan penat dan kebisingan kota. Apalagi bagi para remaja yang sedang dilanda jatuh cinta tak sedikit yang berkunjung ke sini. Selain di bendungan walaharnya, sepanjang jalan menuju arah bendungannya banyak ditemukan tempat yang teduh yaitu di sepanjang aliran irigasi.

Aneka jajanan dan warung - warung kecil, turut menyemarakkan bendungan walahar ini. Tak hanya itu wisata kulinerpun akan dapat ditemui di tempat ini. Dan salah satu menu andalan yang konon membuat pengunjung luar kota karawang ketagihan adalah pepes jambal H. Dirja. Bahkan salah satu stasiun TV nasional pernah menayangkan kemasyhuran menu andalan tersebut. Berkunjung ke Walahar dijamin takkan menguras kantong anda begitu dalam, karena selain muantabs abees, makanan - makanan yang dihidangkan cukup murah. Penasaran ... ?????? silahkan kunjungi langsung Bendungan Walahar.

Lokasi Bendungan Walahar : Di Desa walahar Kecamatan Klari
Jarak : 10 km dari pusat kota Karawang

Lihat Foto - Foto Walahar Klik di sini, Download



Read More......

TUGU KEBULATAN TEKAD RENGAS DENGKLOK



Tugu Kebulatan Tekad Rengas Dengklok dibangun untuk mengenang satu kesefahaman, cita - cita, dan kebulatan tekad para pemuda Karawang dan para pejuang serta tokoh - tokoh bangsa ini untuk merebut dan melepaskan Negara Republik Indonesia yang tercinta dari kungkungan dan belenggu penjajah, menuju negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Tugu Kebulatan Tekad berlokasi di Kecamatan Rengas Dengklok yang jaraknya sekitar 20 km dari pusat kota.
 

Tugu ini berbentuk tangan kiri yang mengepalkan tinju yang bermakna untuk MELAWAN, sedangkan tangan kanan tidak dilukiskan, yang mengandung arti atau menggambarkan memegang senjata atau bambu runcing. Yah bambu runcing,,,,,bambu runcing adalah senjata andalan para pejuang Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Sebuah senjata nan sakti mandraguna yang mampu melawan dan mengalahkan penjajah dengan senjata modern.
Adalah Djiaw Kie Siong seorang warga keturunan Tionghoa cina, yang berandil besar dalam merumuskan kemerdekaan RI. Betapa tidak, karena di rumah beliaulah Naskah Proklamasi yang menjadi tonggak awal kemerdekaan RI dirumuskan oleh bapak bangsa yaitu Sukarno - Hatta.
Saudaraku "sadulur baraya urang Karawang" seharusnya kita harus sangat berbangga hati menjadi orang Karawang, karena Karawang memegang peranan sejarah yang sangat penting bagi kemerdekaan Indonesia. Ketahuilah kota mana yang pertama kali mengibarkan sang saka Merah Putih .....??? Jawabannya adalah KARAWANG. KARAWANGlah kota yang pertama kali berani mengibarkan sang saka Merah Putih yaitu pada tanggal 16 Agustus 1945, di halaman Markas tentara PETA. (jagolah karawang nya ...}.
Jadi ..... tak ada alasan kita malu menjadi orang Karawang, Konon ada cerita seorang artis yang baru naik daun lahir di Karawang, gede di karawang, sekolah di karawang,ee (maaf) di karawang, tapi mengorbitkan nama kota lain, ada lagi karena udah pernah  sekolah di luar negeri eh ngakunya anak Bandung padahal urang Karawang. Nanaonan eta teh ...........bELUM TAU MANEHNA ......
Melalui tulisan ini, mudah - mudahan kita selaku urang Karawang akan lebih lantang lagi meneriakkan AING URANG KARAWANG,

Diposkan oleh : Sudarto Karim
Dari berbagai sumber





Read More......

Fhoto- fhoto TKI Korban Penyiksaan

========

Read More......

TKW Asal Karawang Meninggal Dunia di Kuwait

Senin, 14/07/2008 - 19:03

KARAWANG,(PRLM) - Sari bin Sanif (27), Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Dusun Krajan B RT 06 RW 03, Desa Kertasari, Kec. Rengasdengklok, Kab. Karawang meninggal dunia di Kuwait. Kabar itu diterima keluarganya, Jumat (11/7) malam. Namun, hingga Senin (14/7) keluarga belum mendapat kabar tentang pemulangan jasad jenasad Sari.

Menurut Nani (45), ibu Sari, kabar itu diterima Santi, keponakan Sari melalui telefon dari teman kerja Sari, Fatimah. Nani menuturkan penyebab kematian Sari dari Fatimah dikarenakan muntah-muntah darah.

Sari pun meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Kuwait.

Mendengar kabar kematian Sari, sontak keluarga menangis histeris. Mereka seakan tidak percaya dengan berita itu. Nani menyebutkan selama setahun di Kuwait baru dua kali Sari menelefon. Itu pun hanya mengabarkan bahwa ia telah mengirim uang ke keluarganya. Pertama mengirimkan sebesar Rp 2,7 juta dan yang kedua Rp 5,7 juta.

Dalam telefon terakhirnya, 1,5 bulan lalu, selain mengatakan telah mengirim uang, ia juga mengabari kesembuhannya dari sakit typhus yang sempat diderita. "Ia juga bilang kalau salah satu dari anak majikannya itu suka sama dia. Tapi dia kan sudah punya anak dan suami," ujar ibu dari 5 anak itu.

Lela (6), putri semata wayang Sari dan Iwan, merasa bersedih saat ibunya dikabarkan meninggal dunia. Anak yang baru masuk SD Negeri 2 Kertasari itu terpaksa mengenakan seragam sekolahnya untuk pertama kalinya sendirian. "Kasihan dia, waktu mau pake seragam. Katanya kalau ada mama mah pasti dimandiin dan dibajuin," ucap Sari.

Kepala Desa Kertasari Apud Mahpudin mengatakan bahwa ia telah menghubungi pihak PJTKI PT. Binhasan Maju Sejahtera yang berlokasi di Tebet Jakarta Selatan. "Mereka bilang akan bertanggung jawab atas segala biaya pemulangan jenasah ke Indonesia," ucap Apud.

Sementara itu, Kabag TU Dinas Tenaga Kerja Kab. Karawang Ruskandar mengatakan bahwa instansinya hanya melakukan prosedur standar jika terjadi masalah dengan TKI asal Kab. Karawang. "Staf kami baru mengecek ke keluarga korban mengenai kebenaran peristiwa tersebut," ucapnya.

Read More......

Lagi - lagi TKI Karawang

Kapanlagi.com - Seorang TKW asal Dusun Pangaritan/ Wagirserut RT10/RW05, Desa Pagadungan, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Karsih binti Ocim (33) terancam hukuman pancung, di Riyadh, Arab Saudi, karena diduga meracuni anak majikannya.

Menurut ayah Karsih,

Ocim bin Said (62), di Karawang, Rabu, kabar yang sampai ke keluarga, Karsih akan dieksekusi mati dengan cara di pancung, pada Jumat (11/1) lalu.

Namun, hingga kini pihak keluarga mengaku belum menerima kabar resmi terkait ancaman eksekusi mati tersebut.

Begitu juga dengan ibu Karsih, Ny Asah (52), mengaku hingga kini belum mendapat kejelasan mengenai nasib anaknya itu. Padahal sebelumnya pihak keluarga sudah mendapatkan informasi kalau anaknya terkena hukuman mati.

"Ketika Karsih mengabarkan akan dieksekusi mati, kami sekeluarga kaget. Tapi Karsih tidak banyak bicara, sehingga keluarga semakin tambah khawatir dan sedih dengan kabar ini," kata Ny Asah.

Ia sangat berharap Karsih tidak dihukum mati dan bisa dipulangkan dalam keadaan selamat. Sedangkan kepada pemerintah Republik Indonesia, pihak keluarga meminta bisa segera melakukan penelurusan ke Riyadh dan mengabarkan kondisi terakhir anaknya itu.




Read More......

Cerita Pilu TKI Karawang

KARAWANG, KOMPAS.com — Kasus kekerasan terhadap tenaga kerja Indonesia terus terungkap. Kali ini, seorang TKW asal Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sy binti Ec (19), kabur dari Kuwait karena diperkosa oleh majikannya, Mizdel Benian Halif Otaibi.

"Saya disodomi secara paksa oleh majikan di sebuah hotel di Kuwait setahun lalu dan akhirnya bisa kabur ke Indonesia, dan sampai ke rumah sebulan lalu," katanya di Karawang, Kamis (18/6).

Dikatakan Sy, sebelum sampai ke Indonesia, dia menginap

selama tujuh bulan di KBRI sambil melakukan pemeriksaan dokter, sesuai dengan petunjuk KBRI. Namun, hingga kini hasil pemeriksaan dokter di Kuwait itu belum bisa diketahui karena dia pulang ke Indonesia sebelum hasil pemeriksaan dokter tersebut keluar.

"Alhamdulillah petugas KBRI di Kuwait menolong dan mengizinkan saya pulang ke Indonesia," katanya. Sesampainya di Indonesia, Sy mengaku melaporkan kejadian yang menimpanya ke sebuah LSM buruh migran di Jakarta, hingga akhirnya kabar itu sampai ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Karawang.

Sy merupakan TKI asal Karawang, tepatnya dari Kampung Cigobong, Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Tempuran. Ia menjadi TKI ke Kuwait sejak 2005 melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI), PT BPA Jakarta.

Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dalam dan Luar Negeri Disnakertrans Karawang, Tatang Djumhana, mengaku, pihaknya sudah mendatangi kediaman Sy untuk melakukan cek dan ricek terhadap kejadian yang menimpanya di Kuwait.

"Kami akan memanggil PJTKI yang memberangkatkan Sy untuk bertanggung jawab, karena selain diperkosa majikannya, ia juga tidak mendapat gaji selama lima bulan," katanya.

Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Karawang, RM Adilhati Kosyungan menjelaskan, informasi beredarnya Karsih yang terancam hukuman pancung itu muncul ketika Karsih mengaku akan dieksekusi pancung melalui telepon, pada Jumat (11/1) lalu.

"Tapi sampai sekarang kami dan keluarga korban belum menerima kabar lanjutannya," katanya.

Dijelaskannya, ceritanya bermula ketika pada Minggu (6/1) lalu Karsih menghubungi keluarganya melalui telepon, memberitahukan kalau dirinya akan dipancung pada Jumat (11/1) oleh pemerintah Saudi.

Alasan hukuman pancung itu sendiri, karena Karsih dituduh majikannya, Ali Muhammad Idris Al Asyiri meracuni makanan yang dimakan anaknya, hingga meninggal dunia.

"Saat Karsih mengabarkan hal tersebut, ia sedang dipenjara oleh kepolisian setempat," katanya.

Ia menjelaskan, informasi mengenai kasus tersebut sudah dilaporkan sejak Agustus 2007 lalu. Saat itu, Kepala Desa Pagadungan Enjang Teja Hermana melaporkan ada salah seorang warganya yang terancam eksekusi mati di Arab Saudi.

Sedangkan keluarga korban mendapat laporan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Riyadh, kalau Karsih bersama TKW asal Cianjur yang diduga bernama Yanti Irianty sedang makan mie instan dan setelah makan mie tersebut tiba-tiba anak majikannya meninggal dunia.

Sementara pihak Disnaker, kata Adilhati, mendapat laporan adanya kasus tersebut dari bagian pengantar kerja bernama Irwan Kuswandi yang langsung mengecek ke rumah korban.

"Dari pengakuan keluarga, diperoleh informasi kalau TKW asal Cianjur itu sudah dieksekusi mati, sedangkan Karsih belum ada kejelasan sampai sekarang," katanya seraya berharap, sebelum Karsih dieksekusi mati, pemerintah Indonesia bisa membantu melakukan pembelaan untuk Karsih.

Karsih merupakan TKW asal Karawang yang berangkat ke Riyadh, Arab Saudi sekira Februari 1999 lalu, melalui Perusahaan Jasa Penyalur Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) PT Hosana Adi Kreasi, Jakarta.

Sejak keberangkatannya hingga kini, Karsih belum pernah kembali ke kampung halamannya. (*/cax)

Setelah itu, Disnaker Karawang akan memanggil perusahaan dan sponsor yang memberangkatkan Sari. Ruskandar akan mempertanyakan mengenai hak-hak Sari yang telah dan belum dipenuhi. "Kalau belum, mereka harus segera menyelesaikannya," katanya.

Kabid Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Dra. Tine Kosyungan menyebutkan, para calon TKI seharusnya lebih selektif memilih PJTKI resmi yang diakui Disnaker setempat. "Memang banyak sponsor yang menemui calon TKI. Ya, tidak sedikit akhirnya calon TKI terlilit masalah sponsor atau PJTKI yang tidak terdaftar," ujarnya.

Ia menyebutkan, jumlah PJTKI yang tercatat resmi di Karawang masih dihitung dengan jari. "Untuk biaya retribusi penempatan kerja TKI ke luar negeri itu sesuai SK Bupati Karawang No. 974/ Kep. 201-HUK/2008 tentang retribusi penempatan TKI ke luar negeri hanya Rp 15.000,00 saja," katanya. (A-153/A-37)***



Read More......

Gizi Buruk Di Karawang

KUTAWALUYA, RAKA - Seorang anak yatim piatu yang terjangkit gizi buruk, Yulia (6) masih bertahan untuk hidup meski saat ini tidak lagi mendapat jatah bantuan masukan gizi dari pemerintah. Selama ini, ia hanya mendapatkan perhatian dan perawatan dari sanak saudara dan para tetangganya yang turut prihatin dengan kondisinya.

Akibat penyakit gizi buruk yang telah diderita gadis yang tinggal di pelosok kecamatan Kutawaluya,
tepatnya di Dusun Cukanggaleh, Desa Sindangsari, fisiknya hanya memiliki tinggi badan 80 cm dengan berat badan 5 kg. Bahkan, tubuhnya hanya seperti tulang terbungkus kulit sehingga bagian tulang dada ikut menyempit dan menonjol.

Ironisnya, saat ini ia malah berada dalam kondisi yang terlantar dan tidak lagi tercatat sebagai penderita yang bisa mendapatkan masukan pangan maupun gizi. Sementara, sanak saudaranya dan tetangganya hanya bisa memberikan masukan seadanya sesuai kondisi ekonominya yang tidak menentu. Seperti diutarakan sanak saudara yang merawatnya saat ini, Rasem (45) dan Ekek (50) kepada RAKA, Minggu (21/2) dikediamannya.

Kata perempuan tua yang sudah menganggap Yulia bagaikan anaknya sendiri, sejak lahir anaknya sudah ditinggal pergi kedua orang tua kandungnya (meninggal). Padahal, anaknya sudah terlihat seperti anak yang kekurangan gizi, "Kami pun tidak bisa memberikan pengobatan atau masukan gizi tambahan kepadanya sejak lahir selain hanya bersedia untuk merawatnya. Untuk makan, kami hanya memberikan nasi tim buatan kami sendiri yang berbahan tahu dan telor saja, "jelasnya.

Sementara, selama ini Yulia hanya mendapat masukan gizi tambahan atas perhatian dari bidan desa setempat. Namun, sejak agustus 2009 lalu, bantuan makanan sebagai masukan gizi tambahan itu sudah tidak lagi diterima oleh anaknya. "Kami pun sama tidak mampu untuk membelikan dia susu atau makanan yang bergizi untuk Yulia, karena ekonomi keluarga kami pun sangat terbatas. Bantuan terakhir yang diterima yulia, di dapat dari para tetangga yang ikut perihatin dengan kondisi kami saat ini, "jelasnya.

Secara terpisah, Bidan desa yang menolak menyebutkan namanya mengatakan bahwa Yulia adalah salah satu penderita gizi buruk dengan penyakit penyerta (paru paru). Selama ini, yang memberikan perhatian adalah mantan kepala puskesmas kutawaluya. "Sejak kepala puskesmas yang bersangkutan pindah tugas, yulia sudah tidak lagi dapat susu atau makanan bergizi tambahan, "ungkapnya.

BUTUH PERHATIAN: Yulia, penderita gizi buruk yang di rawat oleh sebuah keluarga miskin di pelosok Desa Sindangsari, Kecamatan Kutawaluya. Saat ini Yulia sangat membutuhkan perhatian pemerintah daerah.


Bahkan, lanjut dia, Yulia dan Orang tua kandungnya yang sebelumnya tercatat sebagai warga Kecamatan Rengasdengklok seperti tidak diakui dan diperhatikan keberadaannya. "Saya sendiri sangat prihatin dengan kondisi Yulia juga keluarga yang bersedia untuk merawatnya. Ada pun, saya berikan bantuan hanya alakadarnya semampu saya, "ucapnya. (get)

Read More......

Sejarah Singkat Karawang #2


Sejarah Karawang tidak terlepas dari peristiwa penyerangan ke Batavia oleh Sultan Agung Raja Mataram. Penyerangan ke Batavia tahun 1628 – 1629 dapat dikatakan gagal karena medan yang sangat berat dan sedang berjangkit penyakit malaria. Selain itu juga karena kurangnya pasokan makanan untuk para prajurit. Akhirnya, Sultan Agung menjadikan Karawang sebagai pusat logistik. Disinyalir, dari sinilah ilmu pertanian yang dibawa para prajurit Mataram mulai diperkenalkan di wilayah ini.

Penetapan hari jadi Karawang, didasarkan
kepada tanggal yang tercantum pada Piagam Pelat Kuningan Kandang Sapi Gede 10 Mulud tahun Alif atau hari Rabu tanggal 10 Rabiulawal tahun 1403 H atau bertepatan tanggal 14 September 1633 (baca Babad Karawang oleh Mas Sutakarya).360 tahun kemudian, Karawang mulai menggeliat begitu Karawang bagian selatan ditetapkan sebagai wilayah Kawasan Industri. Dan saya menjadi saksi kemajuan yang dicapai oleh Karawang selama 16 tahun ini.

    * Karawang terbelah oleh Sungai Citarum, sebelah utara Citarum merupakan hamparan sawah yang sangat subur, sedangkan sebelah selatan Citarum berupa tanah tandus, yang kemudian diplot sebagai wilayah Kawasan Industri yang luasnya mencapai 10.500 hektar.
    * Hamparan sawah yang sangat luas dan subur tadi, menjadi salah satu lumbung padi Jawa Barat. Sayang sekali, areal sawah makin lama makin berkurang, mulai beralih fungsi sebagai areal komersial dan perumahan/real estate. Ironisnya, di Karawang ada satu Universitas dilengkapi dengan Fakultas Pertanian tetapi selalu saja sepi peminat.
    * Karawang mempunyai garis pantai cukup panjang (Laut Jawa), yang berpotensi dikembangkan sebagai pelabuhan sekelas Tanjung Priok atau objek wisata pantai (saat ini sudah ada 2 pantai Cemara Baru dan Tanjung Baru).
    * Kawasan Industri (KI) yang ada di Karawang : Karawang Prima, KIIC, Mitra, Suryacipta, Indotaise, Kujang dan masih ada beberapa lagi KI yang belum beroperasi. Ada ratusan perusahaan yang berada di KI di antaranya perusahaan otomotif dan elektronik besar seperti Toyota, Daihatsu, Yamaha, Honda, TVS, Bridgestone, Sharp, JVC, dan lain-lain. Dan kebetulan saya berkarya di salah satu perusahaan pengelola KI yang disebut di atas.
    * Ada juga zona-zona industri : pabrik kertas dan pabrik tekstil.
    * Karawang mempunyai 3 (tiga) lapangan golf bertaraf international.
    * Karawang mempunyai 3 (tiga) areal pemakaman umum mewah, yang menjadi favorit para super kaya untuk mengistirahatkan jasadnya kelak. Bahkan, salah satunya pemakaman bernuansa rekreasi seluas 500 hektar, ada danau buatan seluas delapan hektar dengan fasilitas perahu dayung, yang dapat digunakan keluarga untuk acara multi fungsi. Ada juga gedung serbaguna, restoran Italia, serta kolam renang ukuran olympic, sistem keamanan 24 jam, dan lain-lain. Harga tanah per meter perseginya jutaan rupiah. Anda tertarik?
    * Di Karawang kota, telah berdiri 2 mal (sebut saja Matahari dan Ramayana/Robinson), pusat perbelanjaan seperti Giant dan Carefour, café, karaoke, restoran modern maupun tradisional.
    * Di sekitar wilayah KI ada Perum Percetakan Uang RI. Di sinilah uang RI dan surat-surat berharga seperti materai dan perangko dicetak.

Dalam hal kebudayaan, di Karawang terdapat Candi Jiwa di Kecamatan Batujaya.  Situs-situs Batujaya tersebut merupakan kompleks candi yang cukup besar dan menjadi peninggalan peradaban mulai dari prasejarah hingga abad ke-10.

Kemudian, jauh sebelum Sultan Agung menyerang Batavia, pada abad XV Islam masuk ke Karawang dibawa oleh seorang ulama yang bernama Syech Quro. Beliau inilah pendiri pertama pesantren di Jawa Barat. Penyebaran Islam yang dilakukan beliau, kelak dilanjutkan oleh para walisanga. Selain itu, di Tanjungpura berdiri Kelenteng/Vihara Sian Djin Ku Poh yang dibangun pada abad XVIII.

Pada masa kemerdekaan RI, Karawang juga tercatat sebagai kota pangkal perjuangan, sehubungan dengan peristiwa Rengasdengklok.

Mudah-mudahan artikel ini bisa membantu memperkenalkan Karawang, kota kedua saya. Kapan-kapan akan saya sambung dengan tulisan karakteristik budaya dan masyarakat Karawang.

Diposkan Oleh : Sudarto Karim
Di ambil dari : Goyang Karawang

Read More......

BUPATI SALURKAN NAKER ASLI KARAWANG KE PT. BUKYUNG

Sebagai salah satu upaya meningkatkan akses lapangan kerja bagi masyarakat Karawang, Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Karawang menyalurkan 48 tenaga kerja asli Karawang ke untuk bekerja di PT. Bukyung. Para tenaga kerja tersebut sebelumnya telah mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Karawang. Penyerahan karyawan dilakukan secara simbolis oleh Bupati Dadang S. Muchtar dan Wakil Bupati Eli Amalia Priatna usai pelaksanaan Senam Pagi Bersama PNS dan Masyarakat di Lapang Karang Pawitan, Jumat (8/4).


Bupati Dadang S. Muchtar dalam kesempatan tersebut mengatakan, kegiatan merupakan wujud kepedulian Pemerintah Kabupaten Karawang terhadap banyaknya jumlah pengangguran di Kabupaten Karawang. Sebagai gambaran, jumlah lulusan SMA mencapai 16.000 siswa per tahun. Hal ini meningkat sangat tinggi saat dirinya pertama kali menjabat kembali sebagai Bupati yang hanya 12.000 siswa pertahun.

Lebih lanjut Bupati mengatakan, apabiila setengah diantara para lulusan tersebut dapat meneruskan kuliah dan diterima bekerja, maka tidak kurang jumlah pengangguran di Kabupaten Karawang bertambah sebanyak 8.000 orang per tahun. Upaya penyaluran tenaga kerja ke perusahaan-perusahaan tentunya belum hasil yang signifikan dalam mengurangi jumlah pengangguran. “Namun demikian, Pemerintah Kabupaten Karawang terus berupaya untuk menyalurkan para pencari kerja tersebut,” ujarnya.

Bupati menambahkan, Pemerintah Kabupaten Karawang saat ini tengah berupaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan mendorong masyarakat untuk berwirausaha dan membuka lapangan kerja sendiri atau Back to Basic. Dengan konsep tersebut, Pemerintah Daerah berupaya untuk memberikan pelatihan keahlian maupun bantuan permodalan kepada masyarakat sesuai potensi diri dan wilayahnya masing-masing.

Salah satu contohnya adalah dengan memberikan pelatihan menjahit dan montir sehingga mereka dapat memiliki keahlian untuk membuka usaha konveksi atau pun bengkel. Selain itu, potensi suatu daerah pun dapat dikembangkan untuk membuka lapangan usaha di masyarakat. “Misalnya suatu daerah yang terkenal dengan telor asin, maka warga masyarakat diberikan bantuan permodalan sehingga dapat meningkatkan kualitas usaha mereka,” Imbuhnya.

Untuk itu, Bupati mengistruksikan para aparatur pemerintahan di tingkat kecamatan dan desa/kelurahan untuk ikut mendorong masyarakat agar mau berwirausaha karena bantuan yang diberikan Pemerintah Daerah sangat berlimpah. “Para Camat dan Kepala Desa harus mampu untuk bagaimana membangun potensi wilayah yang ada di wilayahnya masing-masing,” tambahnya.

Diposkan oleh : Sudarto Karim
Berita dari :http://karawangkab.go.id.
Tanggal : 19 April 2010

Read More......

NITA HILANG KONTAK SEJAK 3 BULAN BEKERJA

Carum (50) salah satu warga Dusun Ketileng Kec. Cilamaya Hilir Kab. Subang mengeluhkan kondisi Nita anak angkatnya yang menjadi TKI di Yordania. Pasalnya setelah tiga bulan bekerja hingga saat ini putus komunikasi.
Berdasarkan keterangan Carum, Nita di berangkatkan pada tanggal 9 September 2008 untuk bekerja sebagai PRT di Yordania melalui PPTKIS PT PT TRISULA BINTANG MANDIRI yang beralamat di Jl KH Abdullah Syafei (Casablanca) Bukit Duri Jakarta Selatan.
Berdasarkan dokumen Perjanjian Kerja yang ada, diketahui bahwa Nita bekerja pada Majikan bernama Agyman Latif Abdullah Al Barghusi, namun nomor telpon yang tertera tidak dapat di hubungi.
Menurut Carum, ia sudah komplain kepada Sponsor Saman sebagai kepanjangan tangan Pihak PPTKIS, namun yang bersangkutan susah untuk di hubungi. Kesal Carum
Carum berharap agar pihak PT Trisula Bintang Mandiri

menanggapi pengaduan yang sudah disampaikan sejak awal pebruari 2010 yang lalu, ia juga berharap agar bisa secepatnya melakukan hubungan komunikasi dengan anak angkatnya, melalui nomor HP 0815 8462 2382

Read More......

Dariyah Hilang kontak selama lebih dari satu tahun

Kasus-kasus yang dialami oleh keluarga TKI ternyata masih saja banyak terjadi, dan ceritanya membuat trenyuh, seperti kasus yang dialami oleh Dariyah binti Carban (28) TKI asal Desa pajagalan RT 14/04 Kec Pamanukan Subang, yang dinyatakan hilang kontak setalah bekerja di Thaif Arab Saudi, demikian dikatakan oleh Feri Bin Nasar Kakak ipar Dariyah. Karena persoalan tersebut keluarga menjadi cemas dan khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Feri melanjutkan bahwa pihaknya sudah mengadukan ke PPTKIS yang memproses keberangkatan Dariyah, namun hingga saat ini masih belum ada komunikasi dengan Dariyah.
Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun, diketahui bahwa Dariyah direkrut oleh Sponsor bernama Bubak dan diberangkatkan melalui PT TRITAMA MEGAH ABADI

yang berkantor di Daerah Condet Jakarta Timur. Dan berdasarkan print out yang diterbitkan oleh PT tersebut diketahui bahwa ia bekerja pada Abdullah Ahmad Al Garni yang beralamat di Tahif Arab Saudi.
Lebih dalam Feri menjelaskan bahwa proses pemberangkatannya sendiri tidak diketahui oleh orangtuanya, tau-tau Dariyah sudah ada di PT aja, akhirnya pihak orangtuapun dengan terpaksa mengizinkan, walaupun tidak secara tertulis.
Ia juga sempat ia ditelpon oleh orang yang mengaku bekerja pada keluarga majikan Dariyah, berdasarkan keterangan itu ia mendapat informasi bahwa Dariyah sudah pindah majikan sejak bulan November 2009 karena tidak digaji, proses perpindahannya melalui Agen Asas Manpower.
Bobi AM aktivis Camp Migrant yang menerima pengaduan tersebut berkomentar, bahwa ada beberapa catatan terkait dengan kasus yang menimpa keluarga Dariyah terebut.
Pertama, bahwa dari prosesnya saja sudah tidak benar, undang-undang mengamanatkan bahwa salah satu sarat proses perekrutan itu harus ada izin, dalam konteks Dariyah yang statusnya pernah kawin, maka ia harus dapat izin dari orangtuanya. Pelanggaran terhadap perekrutan tanpa izin itu sudah pidana.
Kedua, kalau memang benar informasi yang diterima oleh keluarga Dariyah bahwa ia sudah dipindahkan oleh Agen disana, saya sangat menyayangkan penanganan seperti itu, karena persoalannya adalah tidak digaji upayanya kemudian memindahkan, bukan malah menuntut pertanggungjawaban majikan akan gajinya, kemudian pemindahan kerja seperti itu jelas merugikan pihak TKI, karena ketika terjadi pembaruan majikan
Maka akan terjadi pembaruan perjanjian kerja, dan yang terpenting adalah bagaimana dengan gajinya yang tidak dibayarkan tersebut? Agen sering bermain diwilayah itu untuk mendapatkan keuntungan dari keringat TKI.
Ketiga, kami sudah mengupayakan tuntutan terhadap PPTKIS yang merekrut, dalam tiga s/d lima hari mereka berjanji akan ngasih informasi perkembangannya.

Read More......

IDA NOVIANTI, DISIKSA SETELAH KECELAKAAN LANTAS


Nasib buruk menimpa Ida Novianti (22) TKI asal Desa Cikarang Kec. Cilamaya Wetan Karawang. demikian dikatakan oleh Dani Salman (24) suami ida. Pasalnya berdasarkan informasi yang ia terima pada hari Jumat (12/3) sekitar jam empat sore, Ida mengabarkan bahwa ia terpaksa kabur dan meminta perlindungan ke KBRI Yordania karena tidak kuat dengan perlakuan majikan.

Dani menjelaskan, sebelumnya dikabarkan,
sekitar tanggal 20 pebruari 2010, Ida mengalami kecelakaan lalu lintas ketika ikut dibawa oleh sang majikan. Karena kejadian tersebut anak majikan yang waktu itu nyetir sempat dilarikan ke rumah sakit di Amman dan kemudian meninggal dunia, sementara Ida Novianti sempat koma selama seminggu dirumah sakit yang sama.

Dani menambahkan, ketika masih berada dirumah sakit, Siti teman kerja Ida selalu memberi informasi kepada kami sekeluarga, namun setelah dipulangkan ke rumah majikan sekitar awal maret 2010, Siti menutup informasi, hal ini tentu saja membuat kami sekeluarga merasa cemas dan bertanya-tanya ada apa sebenarnya yang terjadi dan bagaimana dengan kondisi Ida sekarang disana.

Nyata saja ternyata, berdasarkan informasi langsung dari Ida via Handphone pada jam empat sore hari Jumat (12/3) ternyata ida kabur karena tidak kuat dengan perlakuan majikan, "sudah mah mengalami kecelakaan setelah agak mendingan malah di pukuli lagi". Sesal Dani

Lebih jauh dani juga mengatakan bahwa, ia bersama Boby AM salah satu aktivis Camp Migrant sudah menuntut kepada Pihak PT Zamzam Perwita untuk bertanggung jawab atas perlindungan Ida. selain itu kasus ini juga dilaporkan kepada Kementrian Luar Negeri dan Kementrian Tenaga Kerja karena kalau tidak disampaikan kepada pemerintah, takut nanti Pihak Perusahaan tidak cepat tanggap.

Dani berharap istrinya istrinya dipulangkan dalam keadaan sehat dan membawa hasil kerjanya secara penuh, ia juga berharap agar pemerintah tanggap terhadap persoalan-persoalan TKI.



Read More......

Santika, 4 Tahun Hilang Kontak

Kamis, 21 Januari 2010



Warji, laki-laki tua berusia 54 tahun, tinggal di Dusun Jarong RT 04/02 Desa Mekar Pohaci Kec. Cilebar ini merasa gundah, resah bercampur marah tak terhingga dengan persoalan Santika (32) anaknya yang menjadi TKI di Arab Saudi. Sejak keberangkatannya delapan tahun yang lalu hingga saat ini belum ada khabar bagaimana keadaannya.
Segala upaya sebenarnya sudah dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang anaknya, baik ke pihak perekrut maupun ke orang pintar, namun upaya itu belum menemukan hasil yang memuaskan
“saya sudah meminta pertanggungjawaban sponsor dan pihak PT, namun saya belum mendapatkan khabar anak saya” paparnya.
Akibat dari persoalan yang menimpanya tersebut, ia merasa tak berrgairah untuk melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, ditambah kondisinya yang renta persoalan itupun kerap membuatnya sakit-sakitan.
Berdasarkan keterangan yang didapat, santika direkrut oleh sponsor Emod yang beralamat di Dusun Cigobang Desa Tanjungjaya Kec. Tempuran, dan dibrangkatkan pada tanggal 6 Pebruari 2006 melalui PT Rahana Karindo Utama yang berkantor di bilangan Condet Jakarta Timur, dan dipekerjakan pada majikan bernama Abdul Rozak Al Bahet di Riyadh Arab Saudi. Terkait dengan persoalan yang menimpa anaknya tersebut, Warji berharap agar anaknya segera dipulangkan dengan segala hak-haknya.
Mensikapi kasus yang menimpa warji dan anaknya, Yadi Singa aktivis Camp Migrant menerima pengaduan tersebut berkomentar, bahwa ada hal yang menarik dan janggal dari kasus Santika Binti Warji.
Pertama masih sangat minimnya pengetahuan keluarga TKI tentang penanganan kasus mengakibatkan mereka lebih banyak mengadukan persoalan tersebut pada orang pintar atau dukun, dan sering saya temukan mereka bertaruh dengan dukun-dukun, padahal dukun-dukun itu diluar system.
Kedua, begitu gampangnya pihak PT Pengerah Tenaga Kerja untuk mengganti Identitas TKI, karena dalam konteks kasus santika, saya menemukan identitasnya diganti-ganti, pertama kali ia berangkat menggunakan nama Neneng, yang kedua menggunakan nama Mumun, padahal diproses melalui PT yang sama saat itu, yakni PT Sapta Saguna dan yang terakhir menggunakan nama Santika.
Ketiga, kami sudah meminta pertanggungjawaban kepada Pihak PT Rahana Karindo Utama, dan jawaban yang kami terima melalui email tanggal 19 Januari 2010, mereka mengatakan bahwa pihaknya melalui agen sedang mengupayakan penelusuran keberadaannya.



Read More......

8 Tahun Tanpa Kabar

Kamis, 14 Januari 2010

CILAMAYA WETAN, RAKA - Sudah delapan tahun, Amih binti Oying TKW yang bekerja di Arab Saudi asal Cigobang Desa Mekarpohaci, Kecamatan Cilebar, tidak ada kabar.

Pernah, suatu ketika ada kabar melalui surat yang dibawa oleh teman bekerjanya di Riyadh, Arab Saudi, namun setelah itu tidak kabar lagi. Baik melalui surat ataupun telepon. Hal tersebut dikatakan oleh saudara korban Hj Nengsih kepada aktifis Camp Migrant, Rabu (13/1), saat mengadukan hal itu.

Berbagai upaya,

lanjut Nengsih, telah dilakukan untuk mengetahui kabar saudaranya tersebut di Arab Saudi. Berulang kali dia mengadukan permasalahan ini pada PT Sapta Saguna selaku perusahaan PJTKI yang memberangkatkan Amih, tapi tidak tanggapan serius dari perusahaan mengenai permasalahan yang dihadapinya. "Perusahan hanya bilang, sabar dan sabar. Nyatanya sampai sekarang sudah 8 tahun belum ada kabarnya juga," keluhnya.

Dilanjutkannya, Amih berangkat pada 11 Februari 2002. Kemarin, pihaknya sempat menelpon tempat bekerja Amih. Sempat ada yang mengangkat telponnya seorang laki-laki, tapi ketika akan ditanyakan mengenai kabar Amih, telpon tersebut langsung ditutup. "Kemarin saya coba nelpon ke majikan Amih di Arab Saudi. Saat mau tanya kebaradaan Amih, dia cuma bilang Sudan, Sudan. Setelah itu langsung ditutup," ungkapnya.

Nengsih melanjutkan, dia berharap, kejelasan nasib saudaranya tersebut di Riyadh, Arab Saudi. Dituturkannya pula, selama berada di Arab Saudi, Amih tidak pernah mengirimkan uang hasil kerjanya. "Setelah berangkat, dia tidak pernah memberikan kiriman. Surat juga dititipkan pada teman Amih. Saya berharap, kabar Amih bisa diketahui," terangnya.

Aktifis Camp Migrant Yadi Singa mengatakan, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu keluarga Amih untuk mendapatkan kabar sesegera mungkin. "Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu keluarga Amih agar permasalahan ini bisa segera selesai. Kami akan melakukan koardinasi dengan pihak terkait. Baik dengan perusahaan ataupun pemerintah melalui instansi terkait," pungkasnya. (asy)



Read More......

Korban Trafficking dari Cilamaya Mendapatkan Pembinaan



Cilamaya (KarIn) – Empat anak perempuan asal Cilamaya Karawang yang menjadi korban trafficking kini tengah mendapatkan pembinaan di Panti Sosial Bina Remaja, milik Direktorat Pelayanan Sosial Departemen Sosial di Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur. Mereka adalah korban tindak pidana penempatan non prosedural yang dilakukan oleh sponsor-sponsor PPTKIS (Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta) abal-abal. Polisi telah menyelamatkan mereka melalui razia pada bulan September 2008 lalu.

Dua orang anak usia sekolah ini merupakan warga Cilamaya Kulon dan merupakan dampingan LSM Camp Migrant. Dua orang lainnya dari Kec. Cilamaya Kulon dan Kec. Cilamaya Wetan dampingan Badan Sosial Pemberdayaan Masyarakat. Mereka diantarkan Camp Migrant dan Badan Sosial Pemberdayaan Masyarakat Senin 4 Januari 2010, ke tempat pembinaan tersebut untuk dididik selama empat bulan, sesuai dengan bakat dan minat mereka. Pembinaan ini diharapkan membantu mereka dalam mengarungi masa depannya yang tentunya masih panjang sesuai umur mereka yang juga masih muda.

Menurut keterangan Abdul Matin dari Badan Sosial, sebenarnya ada 7 anak yang ditargetkan untuk dibina, namun yang bisa diberangkatkan hanyalah 4 orang. Hal ini dikarenakan masih minimnya pemahaman orang tua terhadap program pemerintah tersebut. 3 anak lainnya tidak diizinkan oleh orangtuanya.

“Padahal kami bermaksud baik, agar anak-anak tersebut mempunyai bekal keterampilan untuk kehidupannya kelak. Namun saya merasa cukup bahagia sudah mengantarkan mereka, bahkan kami juga mengajak orangtuanya untuk ikut ke panti tersebut, sehingga mereka betul-betul percaya dan tidak dijerumuskan seperti sebelumnya,” ujar Martin.

Martin dan tim pendamping keempat anak ini, berharap agar mereka mengikuti semua kegiatan dan program yang diselenggarakan di tempat pembinaan tersebut hingga tuntas. Karena itu, Ia juga berharap selanjutnya para orangtua keempat anak ini dapat memotivasi mereka untuk menjalani pembinaan ini dengan semangat. Mengingat tugas pendamping hanya sudah selesai pada tahap mengantarkan.

Kejadian ini semoga menjadi pelajaran bagi warga lainnya khususnya di Karawang, terutama yang mempunyai anak-anak dibawah usia kerja, agar lebih berhati-hati terhadap ulah sponsor-sponsor abal-abal yang biasanya memberikan tawaran menggiurkan namun tidak bertanggungjawab. Selain itu, menjadi kewajiban bagi pemerintah dan aparat terkait agar lebih ketat mengontrol hal ini. Sebagai catatan, Karawang merupakan salah satu daerah yang jumlah TKI/TKW-nya terbanyak di Jawa Barat ditengah lapangan kerja yang katanya melimpah ruah dengan kawasan industrinya, ironis.




Read More......

16 abg terjerat prostitusi di negri jiran

Rabu, 02 Desember 2009

sebanyak 16 abg terjerat dilingkaran prostitusi dinegeri jiran,mereka berasal dari subang, indramayu, sukabumi dan bumiayu. camp migrant melaporkan hal tersebut kepada yang berwajib, untuk sementara kami belum bisa menampilkan nama korban dan pelaku.

Berita Dari : camp migrant
Diposkan oleh : Sudarto Karim

Read More......

Majikan Stress Pukul TKW

Selasa, 03 November 2009

TEMPURAN, RAKA - Nasib malang kembali menimpa TKW asal Karawang. Kali ini korbannya adalah Ratini binti Wartam (38), warga Desa Ciparagejaya RT 14/04 Kecamatan Tempuran. Ia bekerja pada Keluarga Naif Muhammad Naser Al Azmi di Kuwait sejak Agustus 2007 silam.
Sejak empat bulan yang lalu, Ratini binti Wartam sering mendapatkan perlakuan kasar dalam bentuk pemukulan ke arah wajah dan kepalanya, dan pada tanggal 26 Oktober lalu, ia dihajar habis-habisan, kepalanya dibentur-benturkan

ke tembok hingga terjatuh dan kemudian di injak-injak hingga pingsan.

Melihat kejadian tersebut, istri majikan mencoba melerai dan menghentikan, namun sayang upaya tersebut gagal karena ia pun turut dipukuli, demikian dikatakan oleh Yuni, teman kerja Ratini melalui HP kepada keluarga Ratini. Lebih jauh TKW asal Dusun Cibanteng, Desa Mulyajaya, Kecamatan Kutawaluya, ini menjelaskan bahwa saat itu ia melihat secara langsung kejadian tersebut. Ketika Naif Muhammad memukul istrinya, ia mengatakan saya ini tentara gila. Secara spontanm Yubi kemudian menghubungi pihak Agen Askanani namun pengaduannya tidak tidak ditanggapi, agen Askanani malah menyalahkan korban.

“Padahal saya sudah ngotot, kalau tidak percaya saya ada foto kejadiannya” jelas Yuni. Penyebab kejadian tersebut sebenarnya sederhana, yaitu anak majikan menangis rebutan bola dengan saudara sepupunya, lalu majikan langsung mendatangi Ratini dan kemudian memukulinya hingga babak belur. Menyikapi kasus tersebut, kakak kandung korban, Karnawi (35), langsung menghubungi sponsor yang memberangkatkan adinya tersebut, Daspan, untuk meminta pertanggungjawaban perlindungan.

Ia dijanjikan untuk menemui Daspan di rumahnya pada pukul 07 pagi, Jum’at (29/10) lalu. Tuntutan kepada sponsor itu ia lakukan karena untuk mengadu ke instansi pemerintah. "Harus ada poto copy paspor dan poto copy perjanjian kerja, sedangkan kami tidak dikasih itu. Namun sayangnya ketika saya datang ke rumah Daspan, Istrinya mengatakan Daspan tidak ada dirumah, padahal saya yakin Daspan ada dirumah, karena sebelum masuk, pembantunya bilang Daspan ada," sesal Karnawi.

Lebih lanjut Karnawi juga menyesalkan sikap istrinya yang tidak mau menandatangani surat pernyataan perekrutan di atas materai, sebagai bukti bahwa Ratini binti Wartam diproses secara legal. "Ini kan menyusahkan kami, sudah mah agennya tidak mau bantu, pengaduan ke pemerintah harus ada bukti, sponsor juga lepas dari tanggungjawabnya," keluhnya dengan nada tinggi. Di tempat terpisah ketika dikonfirmasi, Minggu (1/11), Kepala Desa Ciparagejaya H Ikin Sodikin mengatakan, pihaknya akan menyelidiki mengenai kasus tersebut.

Ke depan, pihaknya akan menerbitkan peraturan desa tentang perlindungan TKI dari Desa Ciparagejaya, di mana salah satu klausulnya mewajibkan kepada sponsor untuk menyerahkan surat tugas dari PJTKI nya dan juga menyerahkan dokumen identitas dasar TKI seperti poto kopy paspor dan poto copy perjanjian kerja sebagai upaya melindungi TKI dari Ciparagejaya sejak dini. "Peraturan ini untuk meminimalisir beredarnya sponsor ilegal yang sering merugikan TKW. Jadi setiap warga yang ingin menjadi TKW harus melalui desa," pungkasnya. (asy)



Read More......

TKW Cilamaya Bermasalah Lagi, Lebih Setahun Tak Ada Kontak

Jumat, 02 Oktober 2009

CILAMAYA WETAN, RAKA - Sejak keberangkatannya 2,4 tahun lalu, hingga saat ini Uun Unasih tidak juga dipulangkan. Bahkan gajinya pun tidak diberikan oleh majikannya yang bernama Halimah Fadhil Al Hamaliyah di Jordania. Lebih dari itu keluarga juga kehilangan kontak selama satu tahun terakhir pemilik paspor dengan nomor AK 346022 yang merupakan Warga Dusun Cermin Timur RT 05/02 Desa Sukakerta, Kecamatan Cilamaya Wetan.

Berdasarkan keterangan dari orang tua Uun,

Warka (47), pertama kali Uun menghubungi keluarganya sekitar Juli 2007 yakni dua bulan setelah masa kerja di Jordan. Informasi yang diterima saat itu adalah majikan tidak mau memberikan gaji setiap bulannya sesuai dengan surat perjanjian kerja. Hal tersebut berlangsung hingga tahun pertama. "Uun bekerja menjadi TKW. Pada paruh tahun kedua hingga saat ini 2 tahun 4 bulan ia bekerja, ia sudah tidak lagi menghubungi keluarga, bahkan ditelpon pun tidak bisa," jelasnya.

Lebih lanjut dia menambahkan, bahwa berbagai upaya untuk pemulangan, pemenuhan gaji dan komunikasi sebenarnya sudah dilakukan, baik yang prosedural mengadu ke sponsor dan pihak PT Vita Melati, maupun yang bersifat spiritual, yakni mengadu ke 'orang pintar'. "Namun upaya tersebut belum membuahkan hasil. Bahkan bulan puasa kemarin kami juga sudah mengadu ke Disnaker Karawang," papar Warka.

Kakak ipar Uun, Naim (35) menambhkan, sebelumnya sekitar Mei 2007 saat Uun masih berusia sekitar 16 tahun, ia direkrut oleh sponsor bernama Eli berasal dari Dusun Tangkolak, Desa Sukakerta, Kecamatan Cilamaya Wetan. Ketika Uun pulang setelah menjalani medical chek up dan pembuatan paspor, belakangan keluarganya baru mengetahui bahwa Uun Unasih diproses oleh sponsor Caswen melalui PT Vita Melati Indonesia yang berkedudukan di Jalan Raya Condet No 45 Jakarta Timur. Lebih lanjut dia menuturkan, setelah mengetahui adik iparnya diproses melalui sponsor Caswen, dirinya merasa khawatir sehingga ia mewakili pihak keluarga langsung protes kepada sponsor Eli, namun yang diprotes hanya diam saja.

Di tempat terpisah, salah satu aktivis Camp Migrant, Ade Sudi Adang menjelaskan kepada RAKA, Kamis (1/10), bahwa sesuai dengan pengaduan dari keluarga Uun, pihaknya akan segera menindaklanjuti ke instansi yang berwenang. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa penempatan TKI di bawah umur memang rentan dengan kasus. Karena secara psikologis sifat kekanak-kanakannya masih melekat, belum kuat untuk bertarung dengan kerasnya budaya di Timur Tengah yang masih menganggap bahwa TKI adalah budak. "Berdasarkan studi kasus yang ditangani oleh kami, 60% dari kasus TKI adalah kasus kehilangan kontak," terangnya. (asy)



Read More......

TKW Ciparage Terjebak di Irak, Tiga Tahun Tak Bisa Pulang

Jumat, 09 Oktober 2009

TEMPURAN, RAKA - Persoalan yang merundung tenaga kerja wanita (TKW) asal Karawang seolah-olah tak ada habisnya. Setelah sebelumnya menimpa warga Cilamaya, kini giliran warga Tempuran yang bermasalah di luar negeri.
Annisah, TKW asal Desa Ciparagejaya RT 01/03 Kecamatan Tempuran, sudah tiga tahun tidak bisa pulang di negara yang sering terjadi konflik, Irak. Padahal, kontrak kerja TKW tersebut sudah habis, namun ia tidak bisa dipulangkan tanpa ada alasan yang jelas.
Kontak terakhir

dengan pihak keluarganya, terjadi pada bulan Ramadhan lalu dan hingga saat ini belum ada kontak lagi. Hal tersebut dikatakan aktivis Camp Migrant Rohim Wijaya kepada RAKA, Kamis (8/10) siang. Menurutnya, informasi tersebut didapat setelah bibi korban yang bernama Warsini (31) mengadukan permasalahan tersebut.

Menurut keterangan dari Warsini, ketika melakukan kontak bulan Ramadhan lalu, Annisah sering mengalami sakit. Hal tersebut membuat gelisah keluarga korban. Ditambah lagi, Annisah sering ditinggal sendiri oleh majikannya ketika terjadi konflik, sehingga keselamatannya terancam. "Menurut bibinya, Annisah sering mengalami sakit dan juga di sana (Irak, red) Annisah bertemu dengan TKW asal Desa Sumurgede, Cilamaya Kulon," terangnya.

Dia menambahkan, sejak 2006 silam, Annisah direkrut oleh sponsor H Nanang, warga Desa Cikarang, Kecamatan Cilamaya Wetan dan proses penempatannya melalui PT Bin Hasan Maju Sejahtera, yang berkedudukan di Jalan Raya Asembaris, Jakarta Selatan. Menurutnya, mulai dari proses pendaftaran hingga pemberangkatan ke negara penempatan, hanya memakan waktu selama 13 hari. "Waktu pemberangkatannya cukup singkat, hanya memerlukan waktu 13 hari," tuturnya.

Rohim menambahkan, mulanya, oleh PPTKIS Annisah akan dipekerjakan di Jordan di keluarga Maryam Arsyid Al Hamd, akan tetapi, dia malah dipekerjakan di keluarga Idris Alnas di Irak. Annisah merasa takut dipekerjakan di Irak, pasalnya negara tersebut merupakan negara konflik dan dia sering ditinggalkan majikannya ketika dalam situasi konflik. "Saat ini Annisah telah habis masa kontraknya, dia sering mengajukan pemulangan, tapi hingga saat ini dia belum dipulangkan juga. Keluarga korban berharap, Annisah bisa segera dipulangkan ke tanah air," pungkasnya.

Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Karawang Nanda Suhanda SE MM mengatakan, pihaknya akan mengkaji terlebih dulu mengenai kasus yang dialami oleh Annisah tersebut. Dia khawatir, Annisah di berangkatkan menjadi TKW secara ilegal. Tapi jika keberangkatannya legal, dia akan memperjuangkan nasib TKW tersebut agar bisa pulang dengan melakukan koordinasi terlebih dulu dengan pemerintah daerah. "Kalau TKW tersebut diberangkatkan dengan cara ilegal, maka itu merupakan permasalahan yang harus diselesaikan terlebih dulu.

Bila perlu perusahaan yang memberangkatkannya diberi sanksi," papar pria yang rencananya duduk di komisi D ini. Permasalahan seperti ini, lanjut Nanda, bukan merupakan permasalahan yang pertama kali terjadi, menurutnya pemerintah harus lebih jeli lagi dalam menangani masalah seperti ini. Peraturan daerah (perda) mengenai TKI, lanjutnya, perlu segera dibuatkan agar perlindungan TKI bisa dimaksimalkan dengan memiliki payung hukum.

TKI, terutama wanita yang berangkat keluar negeri, menurutnya harus diberikan pembekalan terlebih dulu agar mereka memimiliki kompetensi ketika bekerja di luar negeri dan juga diberikan pengetahuan tentang perusahaan ataupun sponsor yang legal dan ilegal. "Saya pikir perda tentang TKI harus segera dibuatkan. Katanya dari Disnaker sudah menyiapkan draft tersebut. Tinggal nanti kita kaji kedepannya seperti apa, yang jelas TKI harus dilindungi," pungkasnya. (asy)



Read More......

Dituduh Nyuri, TKW Asal Karawang Disiksa

Selasa, 20 Oktober 2009

CILAMAYA, RAKA - Seorang TKW asal Karawang, Titi Binti Carsa (40), warga Desa Dongkal RT 08/04 Kecamatan Pedes, disiksa majikannya di Jeddah, Arab Saudi.

Akibat dari siksaan tersebut, Titi mengalami luka parah, mulai dari kepala, mata, punggung hingga betis kakinya terdapat bekas luka lebam dan membiru. Lebih dari itu, ia juga mengalami luka bekas sengatan besi panas di antara bibir dan hidungnya dan 18 jahitan di pergelangan tangan kanannya. Hingga saat ini, Titi masih tergeletak tak berdaya di Rumah Sakit Jeddah Arab Saudi. Hal itu dikatakan kakak kandung korban, Nahlili (47), ketika mengadukan hal tersebut ke Camp Migran, Sabtu (17/10).


Berdasarkan informasi melalui telepon dari sponsor Carlim, lanjutnya, proses pemberangkatan Titi binti Carsa melalui calling visa dan proses penempatannya melalui PT Maha Barokah Rizki yang berkantor di Jl Asem Baris Raya, Kampung Melayu, Jakarta Selatan. Lebih lanjut ia menjelaskan alasan kenapa Titi binti Carsa disiksa oleh majikannya. "Hal itu terjadi karena Titi binti Carsa melakukan pencurian uang majikan sebesar 5000 Real dan memasukan laki-laki yang bukan muhrim ke dalam kamarnya," paparnya. Mendengar penjelasan sponsor tersebut, TKW lainnya, Fitria binti Karim (36) yang saat itu berada di rumah keluarga korban, membantah dengan keras pejelasan dari sponsor tersebut.

Menurutnya, korban tidak mungkin melakukan perbuatan seperti itu. "Tak mungkin orang selugu Titi melakukan perbuatan tersebut," tandasnya. Lebih lanjut, TKW asal Desa Karyasari RT 37/16 ini menjelaskan bahwa tiga hari setelah Lebaran ia bertemu dengan Titi binti Carsa di kolong jembatan Kandara Jeddah. Melihat kondisinya yang babak belur dan hanya membawa uang sebesar 50 Real, dirinya langsung membawanya ke Kantor KJRI untuk meminta perlindungan. "Saya tidak yakin Titi melakukan perbuatan seperti yang diutarakan oleh sponsor," paparnya.

Ditengah perjalanan menuju KJRI, lanjut Fitria, dia mendapatkan keterangan bahwa Titi bekerja pada keluarga Saleh. Saleh merupakan salah seorang Mutowa (Semacam Pengurus MUI) yang tinggal di komplek kepolisian Jeddah. Setelah tiga bulan bekerja, istri Saleh sering melakukan penyiksaan. Penyiksaan tersebut berawal ketika Titi disuruh oleh anaknya majikan untuk menyalakan stop kontak pompa air yang berada di luar rumah. "Sementara istri majikan tidak menghendaki pompa air itu dinyalakan. Karena persoalan itulah kemudian kepala Titi dipukulin dan rambutnya digundulin," ungkapnya.

Menyikapi kasus yang menimpa Titi Binti Carsa tersebut, pihak keluarga yang diwakili oleh Nahlili didampingi Boby AM dari Camp Migrant, menyatakan segera menuntut perbuatan majikan Titi sesuai dengan hukum Qishas yang berlaku di Arab Saudi, menuntut pertanggungjawaban PT Mahkota Ulfa Sejahtera dan mengajukan proses litigasi kepada KBRI melalui Departemen Luar Negeri, sebagaimana yang telah diatur oleh UU 39/2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI dan UU 37/1999 tentang Hubungan Luar Negeri. (asy)



Read More......

RIKA SUWANDI 2 TAHUN HILANG KONTAK


Rumsiti Bt Wasnu (45) salah satu warga dusun Cipancuh RT04/04 Desa Tegalwaru Cilamaya Wetan, mengeluhkan nasib anaknya yang jadi TKI Hngkong. Pasalnya anak pertamanya yang bernama Rika Suwandi (26) sudah hampir dua tahun ini hilang kontak di negara tempat bekerjanya di Hongkong.
Rumsiti menjelaskan bahwa, dari bulan pertama hingga bulan ke tujuh anaknya bekerja, ia masih aktif melakukan hubungan komunikasi baik lewat surat maupun via Hand Phone. berdasarkan hubungan komunikasi itu diperoleh keterangan bahwa anaknya bekerja pada pasangan muda Benny Hui dan Shirley Wong yang beralamat di Primrose Mansion Taikoo Shing Hongkong.
Kakek dan Nenek pasangan muda
tersebut adalah orang indonesia yang berasal dari Bandung dan Solo, keduanya sudah lama tinggal di Hongkong an masih fasih berbahasa indonesia.
Lebih lanjut Rumsiti menjelaskan bahwa anaknya selain bekerja ngurus pekerjaan rumah tangga ia dipekerjakan untuk mengasuh anak majikannya yang masih kecil.
Namun setelah 7 bulan masa kerja, Rika Suwandi tidak pernah menghubunginya lagi, informasi terakhir berdasarkan keterangan Rika Suwandi, ia dipindahkan oleh Agen Overseas Employment Centre Limited untuk bekerja di Majikan kedua yang ada di Macau.
Sejak saat itu, Rika Suwandi tidak pernah lagi menghubungi dirinya, ketika di hubungi pun nomor nya sudah tidak aktif.
Upaya untuk mencari keberadaan anaknya sudah ditempuh. sekitar satu tahun yang lalu kami datang untuk mengadu ke PPTKIS yang memberangkatkan, yaitu PT Rajasa Intama yang berkantor di Pluit. Ketika dituntut pertanggungjawabannya Pihak Rajasa Intama mengatakan bahwa, Rika Sudah pulang, dan sudah memberitahukan kepada pihak keluarga.
Jawaban tersebut jelas-jelas sangat mengecewakan kami, tegas Rumsiti. Karena hingga saat ini anak saya belum pulang.
Sementara itu Tini Kartini salah satu aktivis Camp Migrant yang menerima pengaduan tersebut, sangat menyayangkan karena pihak keluarga, selembarpun tak memiliki bukti identitas TKI, seperti Copy Paspor atau Perjanjian Kerja.
Untungnya pihak keluarga masih memiliki surat pos yang dikirimkan oleh Rika Suwandi saat masih kerja di Majikan Pertama, dan kami juga sudah sudah mendapatkan nomor paspor Rini Suwandi dari Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, sehingga akan lebih mudah dalam pencarian. Tini Kartini juga menyayangkan sikap PT Rajasa Intama yang dinilai todak kooperatif ketika keluarga mengadukan persoalan tersebut, kalau memang TKI sudah pulang, semestinya harus dijelaskan kapan tanggal kepulangannya, saya kira gak akan ada yang lolos dari catatan gedung pendataan kedatangan TKI di Terminal Empat Selapajang Tangerang.
lebih lanjut Tini Kartini menjelaskan bahwa untuk sementara Camp Migrant sudah meminta bantuan perlindungan ke Konsulat General Republik Indonesia di Hongkong.Mudah-mudahan KJRI tanggap dalam menangani persoalan-persoalan WNI di Luar Negeri sebagaimana amar Undang-Undang 37/1999 tentang Hubungan Luar Negeri.

Berita Oleh : boby camp migrant
Di poskan oleh : Sudarto Karim

Read More......

MUTOHAROH, DISEKAP DAN DISIKSA


Sanim Bin Arsikin (48) Warga Dusun Muara II RT 07/02 Desa Ciparagejaya Kec. Tempuran Kab. Karawang, mencemaskan kondisi Mutoharoh(27) anaknya yang menjadi TKI di Arab Saudi. Pasalnya sejak satu tahun terakhir ini dirinya putus komunikasi dengan Mutoharoh.
Sanim juga menjelaskan bahwa sebenarnya masa kerja Mutoharoh sudah selesai dari agustus 2009, namun hingga saat ini Mutoharoh belum juga dipulangkan. Selain itu yang membuat ia mencemaskan kondisi anaknya adalah ketika Mutoharoh mengabarkan langsung melalui telpon bahwa disana sering mengalami penyiksaan
yang dilakukan oleh majikannya yang bernama Maryam. Ditambahkan, kontak terakhir dirinya dengan Mutoharoh terjadi sekitar awal-awal tahun 2009.
Lebih lanjut sanim menjelaskan bahwa nomor kontak majikan sudah susah dihubungi tidak seperti awal-awal tahun bekerja. Ketika ada telpon dari kami majikan selalu menutup, dan biasanya tidak pernah diangkat.
Mengenai gaji Mutoharaoh, Sanim menjelaskan bahwa, dirinya pernah menerima kiriman gaji delapan bulan, kiriman pertama sebesar 1600 Riyal (3 bulan gaji) dan kiriman berikutnya sebesar 4000 Riyal (5 bulan gaji).
Terkait dengan persoalan anaknya tersebut, ia sudah mengadukan ke Pihak PT Hosana Adi Kreasi pada tanggal 17 pebruari 2010. Pengaduan diterima oleh Ibrahim yang menjanjikan waktu 7 hari untuk penyelesaian kasusnya. Pengaduan kedua ia menghubungi kembali pda tanggal 8 Maret 2010, saat itu Ibrahim menjawab akan menghubungi kembali kepada Agen yang ada di negera penempatan tersebut.
Sanim menilai bahwa pihak PT Hosana Adi Kreasi tidak tanggap menghadapi persoalan yang menimpa TKI yang direkrutnya. Sanim berharap agar anaknya segera pulang dengan selamat, dan segala haknya juga dipenuhi.

Berita Oleh : boby camp migrant
Di poskan oleh : Sudarto Karim


Read More......

SEMENJAK TERBANG 10 HARI, TIDAK ADA KABAR


Abas Hasan Basri (31) warga Dusun Karajan RT 02/01 Desa Cilamaya Girang Kec Blanakan Subang, mengeluhkan nasib istrinya Siti Aisah Binti Nurdin (26) yang menjadi TKW di Abu Dahabi. Pasalnya dari sejak kebarangkatannya pada Maret 2008 hingga saat ini hanya satu kali melakukan hubungan komunikasi. Hubungan komunikasi itu terjadi ketika Siti Aisah baru 10 hari bekerja. Berdasarkan informasi tersebut, istrinya bekerja pada Majikan bernama Yokub Yossif Ubaid, Majikan juga memperlakukannya dengan baik, dan dua bulan kedepan Siti Aisah akan mengirimkan hasil gajihnya.
Lebih lanjut Abas menjelaskan bahwa, ternyata setelah komunikasi itu hingga saat ini tidak ada lagi hubungan komunikasi dengan Siti Aisah.
Berbagai upaya sebenarnya sudah maksimal ia lakukan, mulai dari bertanya kepada dukun-dukun, mengadukan kepada sponsor yang merekrut, mengadukan kepada LSM KOMPAK Karawang maupun mengadukan ke pihak PT Arunda Bayu yang memproses penempatannya. Namun upaya tersebut nampaknya belum juga membuahkan hasil, padahal ia sudah menghabiskan banyak uang dari pinjaman ke Bank Danamon.
Abas menyesalkan kinerja sponsor dan pihak PT Arunda yang dinilai tidak bertanggung jawab atas persoalan istrinya. Sudah tiga kali Abas mengadukan dan meminta nomor telpon majikan Siti Aisah, namun nomor yang diberikan ternyata bukan nomor Majikan istrinya.
Akibat putusnya komunikasi tersebut, Abas kerap menjadi sasaran kemarahan mertuanya. Mertuanya menganggap bahwa Abas tidak bertanggung jawab atas keselamatan istrinya.
Berdasarkan keterangan dari Abas juga diperoleh informasi bahwa ketika ia menuntut pertanggung jawaban Amit selaku Sponsor yang merekrut, Amit malah membela diri dan mengatakan bahwa sebenarnya Siti Aisah itu Unvit, tapi karena berkat upayanya, Siti Aisah bisa berangkat bekerja ke luar negeri.
Senin 15 Maret 2010 Abas mengadukan persoalan istrinya kepada Camp Migrant, Ia berharap agar ada komunikasi, pemulangan dan pemenuhan hak gaji Siti Aisah yang sudah habis kontrak tersebut.
No HP Abas 0813 8995 4106.

Berita Oleh : boby camp migrant
Di poskan oleh : Sudarto Karim


Read More......

JADI JUTAWAN GAK PERLU DUIT BANYAK, KLIK LAYANAN JUTAWAN DI BAWAH

PERCAYALAH....!!! IKLAN INI BUKAN PENIPUAN,
Template by : Kendhin x-template.blogspot.com